Jumat, 29 Maret 2013
Jumat, 01 Maret 2013
Jauhi Sifat Sombong
Sombong adalah sifat yang dimiliki
manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain,
karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi
bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari
dirinya, Rasulullah Saw bersabda:
Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain (HR.Muslim).
Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain (HR.Muslim).
Sombong merupakan sifat iblis laknatullah, dengan sebab itulah ia
divonis ingkar/kafir kepada Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “bersujudlah kamu
kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang sujud. Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk
bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: aku
lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah. Allah berfirman: turunlah kamu dari surga itu,
karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka
keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina (QS 7:11-13,
lihat juga QS 40:60).
Ada banyak dampak negatif atau bahaya dari sifat sombong ini, diantara adalah:
Pertama, Tidak senang
pada saran apalagi kritik, hal ini karena ia sudah merasa sempurna,
tidak punya kekurangan, apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena
usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman, ia akan menyombongkan
diri kepada orang yang muda, atau sombong karena ilmunya banyak dengan
gelar kesarjanaan.
Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, permusuhan hingga pembunuhan.
Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar, hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur’an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS 27:14).
Keempat, Dibenci Allah Swt yang menyebabkannya tidak akan masuk syurga. Allah Swt berfirman: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS 16:23).
Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, permusuhan hingga pembunuhan.
Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar, hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur’an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS 27:14).
Keempat, Dibenci Allah Swt yang menyebabkannya tidak akan masuk syurga. Allah Swt berfirman: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS 16:23).
Di dalam hadits, Rasulullah Saw bersabda:
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan (HR. Muslim).
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan (HR. Muslim).
Naudzu billahi min dzalik, semoga kita semua terhindar dari sifat sombong.
Langganan:
Postingan (Atom)