Senin, 16 Agustus 2010

Keajaiban Sederhana

Hidup itu anugrah…
Di waktu pagi ketika kita buka mata,
kita membuka hadiah yang telah dipersiapkan oleh Sang Pencipta untuk kita di setiap hari.
Hari yang baru,
nafas yang baru,
matahari yang masih bersinar,
orang-orang terkasih yang masih bersama kita,
dan keajaiban sehari-hari yang lainnya..
Pada hari Rabu 21 Juli 2010 yang lalu, hadiah untuk ku dari-NYA adalah kepercayaan untuk umur yang baru. Sebuah hadiah yang sangat besar dan berharga… penuh petualangan dan tanggung jawab baru.
Tetapi aku percaya perjalanan ku kedepan akan penuh dengan keajaiban, karena aku tau DIA; Kekasih jiwaku, Sahabat Sejati ku, Tuhan ku yang penuh kasih setia, senantiasa berjalan bersama-sama dengan ku.

Ada yang berubah dan ada yang tidak pernah berubah…
Aku merenungkan hal tersebut pada hari Rabu di bulan Juli yang lalu ketika aku menjalani hari pertama di usia ku yang baru.
Tradisi dirumah ku adalah kue dan nyanyian bagi yang berulangtahun dipagi hari [ tidak pernah berubah sampai saat ini ]
Ulang tahun ku ketika duduk di bangku SMA:
Aku mendapat beberapa kejutan dari sahabat-sahabat dan teman bermain ku. Kehadiran mereka didepan mata ku, tangan-tangan mereka yang memeluk dengan sungguh-sungguh meskipun berlumuran kue, telur mentah, tepung dan air comberan ( hehe..) sangat menyentuh hati ku.
Ulang tahun ku pada Rabu 21 Juli yang lalu bersama teman-teman SMA yang kini sudah nggak SMA lagi:
Kami menghabiskan waktu dengan jalan jalan bersama, bercanda seperti dulu dan berakhir makan di supermarket sambil reuni. Lalu aku dikejutkan oleh kue muffin blueberry mini dan sebuah korek api dari teman-teman untuk adegan tiup lilin bagi ku.
Yang berubah adalah teman putih abu-abu ku sekarang sudah semakin dewasa, sudah punya pekerjaan masing-masing ( “kantoran” hehe bukan “sekolahan” lagi).
Dan yang tidak berubah adalah ‘kehadiran’ mereka.
Aku mendapatkan banyak ucapan dan harapan di setiap hari ulang tahun ku.. Aku sangat bersyukur untuk itu..
Mmm..
Yang berubah adalah biasanya SMS di HP ku yang akan bunyi seharian di hari aku berulang tahun, Inbox HP ku akan penuh dengan ucapan dan harapan dari orang-orang terdekat yang namanya ada di phonebook HP ku. -itu dulu-.
Kini, yang penuh adalah twitter dan facebook ku. Banyak ‘mention’ selamat ulang tahun dan ‘wall’ selamat ulang tahun untuk ku, ratusan atau mungkin juga hampir mencapai ribuan (mungkin). Beberapa dari orang yang aku kenal, beberapa dari orang yang tidak ku kenal. Ada yang benar-benar dekat, ada juga yang seolah-olah dekat. Karena sejauh apapun, ketulusan bisa dirasakan dan pasti terasa di hati.

Mungkin, kecanggihan teknologi membuat SMS jadi ketinggalan jaman hehe.. atau memang sekarang jadi lebih murah dengan semakin banyaknya teknologi yang memfasilitasi kita untuk ngobrol. Benda-benda ajaib dan canggih dan mutakhir membuat segalanya jadi serba cepat, serba praktis, serba mudah, serba bisa dicapai. Kita bisa ngobrol dengan seluruh dunia, siapa pun yang tempatnya ada di ujung dunia sekali pun (asal sinyalnya kuat hehe).
” Kemudahan-kemudahan tersebut (teknologi) mempercepat kebutuhan kita dalam membuat keputusan-keputusan.” (aku mendengar kalimat itu diseminar kampus ku ;p).
Yaa… sangat membantu bagi pekerjaan dan segudang aktifitas kita.
Tapi, kenapa terasa seperti ada yang hilang ya….

Tapi kembali lagi, diantara semua yang berubah, ada yang tidak berubah.
Sahabat ku sejak SMP… Dorothy. Tanpa mempertimbangkan SMS, atau kemudahan lainnya. Mendatangi aku yang masih tertidur di balik selimut hari Rabu bulan Juli 2010 yang lalu, sebelum ia pergi ke kantor. Membawakan aku kue ( kali ini apple strudel-apfelstrudel) dan pernak-pernik lainnya sebagai hadiah ( khas dia sekali). Dan tidak lupa membawa buku curhat kami untuk ditukar dengan yang ada di aku. Seperti tahun-tahun yang lalu.
Tulus bukan tentang kue atau hadiah. Tapi tulus tentang bisikan doa dan harapan di telinga, tangannya yang terulur untuk memeluk, dan keberadaannya didepan mata ku.

Ketulusan yang dipancarkan sahabat-sahabatku dan orang-orang terkasih dalam hidup ku merupakan keajaiban sederhana yang menyentuh hati. Membuatku kembali bercermin, agar aku dapat menata diri ku lebih baik lagi, agar aku lebih banyak bersyukur dan belajar dari ketulusan-ketulusan yang aku terima. Agar aku membawa dampak yang baik bagi orang lain, agar aku membawa cahaya seperti mereka yang menerangi hidup ku. Salt & Light.

Ada yang berubah dan ada yang tidak pernah berubah
Ada yang datang untuk menetap, ada yang pergi untuk meninggalkan
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa
Pasti akan dan pernah kita lewati
Namun yang akan tetap selamanya dan tidak akan pernah berubah hanya satu, Tuhan Yesus ; kuasa Nya yang tak terbatas, kasih setia-Nya kepada kita.

Kiranya tulisan ini dapat membawa keajaiban sederhana bagi teman-teman yang membacanya.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang menjalankan. Mohon maaf lahir&batin.

Tidak ada komentar: